Fraiza Geraldi Alghifary

welcome to our blog

Welcome

Posts

Comments

The Team

Blog Journalist

Connect With Us

Join To Connect With Us

Portfolio




  • Monitoring Jaringan Komputer adalah proses pengumpulan dan melakukan analisis terhadap data-data pada lalu lintas jaringan dengan tujuan memaksimalkan seluruh sumber daya yang dimiliki Jaringan Komputer. Monitoring jaringan ini merupakan bagian dari manajemen jaringan. Monitoring Jaringan Komputer dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu :


    1.     a. Connection Monitoring
      Connection monitoring adalah teknik monitoring jaringan yang dapat dilakukan denga melakukan tes ping antara monitoring station dan device target, sehingga dapat  diketahui bila koneksi terputus.

        b.   Traffic Monitoring

    Traffic monitoring adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat paket aktual dari traffic pada jaringan dan menghasilkan laporan berdasarkan trafficjaringan.

       3.   Tujuan Monitoring Jaringan Komputer

    Tujuan Monitoring Jaringan Komputer adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian jaringan sehingga jaringan dapat diatur dan dikontrol dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Dengan begitu diharapkan jika terjadi touble atau permasalahan dalam jaringan akan cepat diketahui dan diperbaiki sehingga stabilitas jaringan lebih terjamin. 
    Berikut ini beberapa alasan utama dilakukan monitoring jaringan :

    • Untuk menjaga stabilitas jaringan.
    • Sulit untuk mengawasi apa yang sedang terjadi di dalam jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat pengawas yang baik.
    • Untuk mendeteksi kesalahan pada jaringan, gateway, server, maupun user.
    • Untuk memberitahu trouble kepada administrator jaringan secepatnya.Mempermudah analisis troubleshooting pada jaringan.
    • Mendokumentasikan jaringan.

        4.   Tahapan Monitoring Jaringan Komputer
    Secara garis besar tahapan dalam sebuah sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar, yaitu:
    1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring.
    2. Proses di dalam analisis data monitoring.
    3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring. 


     

    Analogi proses dapat dilihat pada gambar 1. Sumber data dapat berupa network traffic, informasi mengenai hardware, atau sumber-sumber lain yang ingin diperoleh informasi mengenai dirinya. Proses dalam analisis data dapat berupa pemilihan data dari sejumlah data telah telah terkumpul atau bisa juga berupa manipulasi data sehingga diperoleh informasi yang diharapkan. Sedangkan tahap menampilkan data hasil monitoring menjadi informasi  yang berguna di dalam pengambilan   keputusan atau kebijakan terhadap sistem yang sedang berjalan dapat berupa sebuah tabel, gambar, gambar kurva, atau dapat juga berupa gambar animasi.
    Aksi yang terjadi di antara proses-proses yang ada di dalam sebuah sistem monitoring adalah   berbentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada interval waktu tertentu. Proses yang dijalankan dapat berupa pengumpulan data dari objek yang di-monitor, atau melakukan analisis data yang telah diperoleh dan menampilkannya. Proses yang terjadi tersebut bisa saja memiliki interval waktu yang berbeda. Contoh interval waktu di dalam pengumpulan data dapat  terjadi tiap lima menit sekali. Namun pada proses analisis data terjadi tiap satu jam sekali karena untuk menghasilkan informasi yang diharapkan membutuhkan lebih dari satu sampel data, misal   untuk nilai rataan data (AVERAGE) dengan sebanyak 60 sampel data.

    5.   Software yang digunakan
    Pada dasarnya banyak sekali software baik itu freeware maupun berbayar yang digunakan untuk melakukan monitoring jaringan. Beberapa software yang bisa digunakan adalah Cacti, Capsa, Passmark wirelessmon, inSSIDer, netStumbler, NetTools dan lain lain. 
    Namun pada umumnya software tersebut memiliki fungsi yang sama yaitu digunakan untuk melihat beberapa paramaeter jaringan seperti network hardware, IP Address, status, distance, data traffic, operating system yang digunakan, hostname, netBIOS name, netBIOS user, SNMP status dan Trap,

    Sumber :
    http://superman-kartini.blogspot.com/2013/03/pengenalan-monitoring-jaringan-komputer.html 


  • Virtual Private Network atau biasa disingkat dan dikenal umum sebagai VPN atau VPN tunnel per-definisi adalah sebuah mekanisme menyambungkan sebuah titik (atau biasa dengan node) pada sebuah jaringan komputer dengan titik yang lain melalui mediasi sebuah jaringan yang lain, dalam hal ini sebuah titik dapat berupa sebuah jaringan komputer lokal (atau biasa disebut LAN) atau sebuah komputer.
    Sedangkan istilah tunnel sendiri (terlepas dari kata VPN) merupakan istilah generik yang menjelaskan bahwa sebuah hubungan antar titik pada sebuah jaringan komputer dilakukan melalui 'semacam terowongan' antar kedua titik. Macam tunnel bila dilihat dari Lapisan OSI dapat berupa tunnel layer 2 seperti tunnel PPP, tunnel PPPoE, VLAN dan sebagainya, tetapi tidak lazim disebut sebagai PPP VPN atau VLAN VPN.

    VPN secara pengadaannya terbagi 2, yaitu :
    • Voluntary tunnel, yaitu tunnel VPN yang dibuat secara sukarela oleh pengguna yang membutuhkan sambungan VPN antar titik pada jaringan komputernya.
    • Compulsory tunnel, yaitu tunnel VPN yang secara khusus (baca : transparan) oleh ISP bagi pelanggan layanan VPN-nya.

    VPN secara bentuk sambungannya terbagi 3, yaitu :
    • Host-to-Host VPN, yaitu hubungan VPN secara langsung antar komputer.
    • Site-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN dilakukan antar router dari beberapa LAN.
    • Host-to-Site VPN, yaitu hubungan VPN yang dilakukan oleh sebuah komputer kedalam sebuah jaringan LAN.

    VPN secara pengamanannya terbagi 2, yaitu :
    • Security VPN, yaitu metode sambungan VPN yang menerapkan beberapa hal terkait pengamanan komunikasi data - seperti enkripsi dan sebagainya. Contoh Security VPN : Point-to-Point Tunneling Protocol (atau PPTP), IP Security (atau IPSec), Layer 2 Tunneling Protocol (atau L2TP), Secure Socket Layer (atau SSL) dan sebagainya.
    • IP VPN, yaitu metode sambungan VPN yang dilakukan oleh ISP melalui media IP secara keseluruhan didalam jaringan internalnya. Contoh IP VPN adalah mekanisme Multi Protocol Label Switching (atau MPLS) dan Virtual Private LAN Service (atau VPLS) dan seterusnya.

    Media VPN sendiri dapat dilakukan melalui :
    • Secara lokal LAN, yaitu berupa sambungan antara 2 titik atau lebih didalam sebuah jaringan lokalnya sendiri.
    • Media jaringan pribadi WAN, yang biasanya VPN dilakukan langsung oleh pihak ISP
    • Media internet, yang biasanya VPN dilakukan secara sukarela oleh pengguna.


     Gambaran umum Virtual Private Network (VPN) terlihat pada gambar. Secara umum skenario yang ada adalah sebagai berikut,
    • User menggunakan komputer / laptop mengakses melalui HotSpot / jaringan LAN / Internet.
    • User login ke VPN Server.
    • Laptop user akan terbentuk sambungan tambahan ke VPN Server. Sambungan ini merupakan "tunnel" yang semua paket yang lewat akan di enkripsi.
    • Melalui "tunnel" yang di bentuk, laptop akan dapat mengakses Server yang ada di jaringan LAN yang ada di belakang VPN Server



    Fungsi VPN

    Teknologi VPN memiliki tiga fungsi utama, di antaranya adalah :

    Confidentially (Kerahasiaan)
    Teknologi VPN merupakan teknologi yang memanfaatkan jaringan publik yang tentunya sangat rawan terhadap pencurian data. Untuk itu, VPN menggunakan metode enkripsi untuk mengacak data yang lewat. Dengan adanya teknologi enkripsi itu, keamanan data menjadi lebih terjamin. Walaupun ada pihak yang dapat menyadap data yang melewati internet bahkan jalur VPN itu sendiri, namun belum tentu dapat membaca data tersebut, karena data tersebut telah teracak. Jadi, confidentially ini dimaksudkan agar informasi yang ditransmisikan hanya boleh diakses oleh sekelompok pengguna yang berhak.

    Data Integrity (Keutuhan Data)
    Ketika melewati jaringan internet, sebenarnya data telah berjalan sangat jauh melintasi berbagai negara. Pada saat perjalanan tersebut, berbagai gangguan dapat terjadi terhadap isinya, baik hilang, rusak, ataupun dimanipulasi oleh orang yang tidak seharusnya. Pada VPN terdapat teknologi yang dapat menjaga keutuhan data mulai dari data dikirim hingga data sampai di tempat tujuan.

    Origin Authentication (Autentikasi Sumber)
    Teknologi VPN memiliki kemampuan untuk melakukan autentikasi terhadap sumber-sumber pengirim data yang akan diterimanya. VPN akan melakukan pemeriksaan terhadap semua data yang masuk dan mengambil informasi dari sumber datanya. Kemudian, alamat sumber data tersebut akan disetujui apabila proses autentikasinya berhasil. Dengan demikian, VPN menjamin semua data yang dikirim dan diterima berasal dari sumber yang seharusnya. Tidak ada data yang dipalsukan atau dikirim oleh pihak-pihak lain.



    Kelebihan VPN
    Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dengan menggunakan VPN untuk implementasi WAN. Pertama, jangkauan jaringan lokal yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi luas, sehingga perusahaan dapat mengembangkan bisnisnya di daerah lain. Waktu yang dibutuhkan untuk menghubungkan jaringan lokal ke tempat lain juga semakin cepat, karena proses instalasi infrastruktur jaringan dilakukan dari perusahaan / kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat di daerahnya. Sedangkan penggunaan leased line sebagai WAN akan membutuhkan waktu yang lama untuk membangun jalur koneksi khusus dari kantor cabang yang baru dengan perusahaan induknya. Dengan demikian penggunaan VPN secara tidak langsung akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.

    Kedua, penggunaaan VPN dapat mereduksi biaya operasional bila dibandingkan dengan penggunaan leased line sebagai cara tradisional untuk mengimplementasikan WAN. VPN dapat mengurangi biaya pembuatan jaringan karena tidak membutuhkan kabel (leased line) yang panjang. Penggunaan kabel yang panjang akan membutuhkan biaya produksi yang sangat besar. Semakin jauh jarak yang diinginkan, semakin meningkat pula biaya produksinya. VPN menggunakan internet sebagai media komunikasinya. Perusahaan hanya membutuhkan kabel dalam jumlah yang relatif kecil untuk menghubungkan perusahaan tersebut dengan pihak ISP (internet service provider) terdekat.

    Media internet telah tersebar ke seluruh dunia, karena internet digunakan sebagai media komunikasi publik yang bersifat terbuka. Artinya setiap paket informasi yang dikirimkan melalui internet, dapat diakses dan diawasi bahkan dimanipulasi, oleh setiap orang yang terhubung ke internet pada setiap saat. Setiap orang berhak menggunakan internet dengan syarat dia memiliki akses ke internet. Untuk memperoleh akses ke internet, orang tersebut dapat dengan mudah pergi ke warnet (warung internet) yang sudah banyak tersebar di Indonesia. Oleh karena itu untuk memperoleh komunikasi yang aman, perlu protokol tambahan yang khusus dirancang untuk mengamankan data yang dikirim melalui internet, sehingga data tersebut hanya dapat diakses oleh pihak tertentu saja.

    Penggunaan VPN juga dapat mengurangi biaya telepon untuk akses jarak jauh, karena hanya dibutuhkan biaya telepon untuk panggilan ke titik akses yang ada di ISP terdekat. Pada beberapa kasus hal ini membutuhkan biaya telepon SLJJ (sambungan langsung jarak jauh), namun sebagian besar kasus cukup dengan biaya telepon lokal. Berbeda dengan penggunaan leased line, semakin jauh jarak antar terminal, akan semakin mahal biaya telepon yang digunakan.
    Biaya operasional perusahaan juga akan berkurang bila menggunakan VPN. Hal ini disebabkan karena pelayanan akses dial-up dilakukan oleh ISP, bukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Secara teori biaya operasional ISP yang dibebankan kepada perusahaan bisa jauh lebih kecil daripada biaya operasional akses dial-up tersebut ditanggung perusahaan itu sendiri karena biaya operasional ISP itu ditanggung bersama-sama oleh ribuan pelanggan ISP tersebut.

    Ketiga, penggunaan VPN akan meningkatkan skalabilitas. Perusahaan yang tumbuh pesat akan membutuhkan kantor cabang baru di beberapa tempat yang terhubung dengan jaringan lokal kantor pusat. Bila menggunakan leased line, penambahan satu kantor cabang membutuhkan satu jalur untuk membangun WAN. Penambahan satu kantor cabang baru lagi (dua kantor cabang) akan membutuhkan dua tambahan jalur, masing-masing ke kantor pusat dan ke kantor cabang terdahulu.

    Berbeda dengan penggunaan leased line, penambahan satu kantor cabang hanya membutuhkan satu jalur, yaitu jalur yang menhubungkan kantor cabang yang baru dengan ISP terdekat. Selanjutnya jalur dari ISP akan terhubung ke internet yang merupakan jaringan global. Dengan demikian penggunaan VPN untuk implementasi WAN akan menyederhanakan topologi jaringannya.

    Keempat, VPN memberi kemudahan untuk diakses dari mana saja, karena VPN terhubung ke internet. Sehingga pegawai yang mobile dapat mengakses jaringan khusus perusahaan di manapun dia berada. Selama dia bisa mendapatkan akses ke internet ke ISP terdekat, pegawai tersebut tetap dapat melakukan koneksi dengan jaringan khusus perusahaan. Hal ini tidak dapat dilakukan jika menggunakan leased line yang hanya dapat diakses pada terminal tertentu saja.

    Kelima, investasi pada VPN akan memberikan peluang kembalinya investasi tersebut (ROI = return on investment) yang lebih cepat daripada investasi pada leased line. Berdasarkan artikel “Delivering Profitable Virtual Private LAN Services – Business Case White Paper” bulan November 2003, telah dilakukan studi kasus pada kota berukuran medium di Amerika Utara. Artikel tersebut menunjukkan bahwa dengan beberapa asumsi parameter yang disimpulkan pada tabel 1, VPN dapat mengembalikan nilai investasi dalam 2.1 tahun. Bahkan dengan peningkatan penetrasi pasar dan perubahan kecenderungan pelanggan untuk menyewa bandwidth yang besar akan mempercepat jangka waktu ROI, yaitu dalam 1 tahun.


    Kekurangan VPN

    Salah satu kekurangan dari VPN adalah fakta bahwa penggunaan atau pengaplikasiannya membutuhkan pengetahuan jaringan tingkat tinggi, dan juga harus dapat memahami berbagai macam aspek pada jaringan seperti keamanan jaringan (network security). Keamanan VPN membutuhkan password dan enkripsi data. Network address mungkin juga dapat dienkripsi untuk keamanan tambahan. Untuk menghindari masalah keamanan dan pengembangan, perencanaan (planning) yang matang dan juga tindakan pencegahan yang tepat perlu dilakukan.

    Salah satu kekurangan signifikan dari VPN lainnya adalah ketersediaan (availability) dan performanya sulit untuk dikontrol. Biasanya, kecepatan VPN jauh lebih lambat dibandingkan dengan koneksi tradisional. Seringkali, beberapa VPN bahkan tidak dapat menyediakan koneksi karena alasan tertentu. Karena beberapa alasan tertentu juga, pengguna dapat kesulitan tetap berada pada VPN dari waktu ke waktu.

    Sumber :

    http://gerakanopensource.wordpress.com/2011/08/22/pengertian-vpn/
    http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/VPN

     


     

     


Comments

The Visitors says